Pengertian Galvanometer dan Cara Kerja Galvanometer

pengertian Galvanometer dan cara kerja galvanometer

Galvanometer Pengertian dan Cara Kerja Galvanometer – Galvanometer adalah alat untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik, alat ini pertama kali ditemukan oleh fisikawan Italia Luigi Galvani pada abad ke 18. Cara kerja Galvanometer berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dan prinsip kerja medan magnet pada kawat yang dialiri arus listrik.

Pada dasarnya fungsi dari galvanometer adalah untuk mengukur arus searah (DC) dengan cara mengubah arus tersebut menjadi gerakan jarum penunjuk atau pointer pada skala pada alat tersebut. Prinsip kerja dasar galvanometer adalah pergerakan jarum penunjuk yang dipengaruhi oleh arus. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus yang mengalir melaluinya. gulungan. Prinsip operasi galvanometer ini memberikan dasar untuk aplikasi lebih lanjut dari alat pengukur arus, deteksi medan magnet, dan amperemeter dan voltmeter.

Baca juga: Cara Menggunakan Multimeter/Multitester. 

Prinsip Kerja dan Komponen Utama Galvanometer

Cara kerja Galvanometer ini didasarkan pada prinsip induksi elektromagnetik, di mana aliran arus listrik melalui kumparan kawat menghasilkan medan magnet yang mempengaruhi pergerakan jarum penunjuk. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja galvanometer pada setiap komponen yang membentuk Galvanometer.

  • Kumparan Penghantar Kawat: Galvanometer memiliki kumparan kawat yang terbuat dari banyak lilitan kawat tipis, biasanya dililitkan pada kerangka atau rangkaian yang dapat berputar. Kumparan kawat ini sering disebut juga sebagai “penghantar” atau “gulungan”.
  • Medan Magnet: Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan kawat, medan magnet terbentuk di sekitar kumparan sesuai dengan hukum Ampere. Arah dan kekuatan medan magnet ini bergantung pada arah dan besaran arus listrik yang mengalir melalui kumparan.
  • Jarum Penunjuk: Galvanometer memiliki jarum penunjuk yang dapat bergerak bebas di atas kumparan kawat. Jarum ini biasanya terbuat dari bahan magnetik atau memiliki magnet kecil di ujungnya. Ketika tidak ada arus yang mengalir, jarum penunjuk ini berada pada posisi awal atau titik nol pada skala galvanometer.
  • Interaksi Antara Medan Magnet dan Jarum: Karena jarum penunjuk memiliki sifat magnetik atau mempengaruhi medan magnet, ketika aliran arus melewati kumparan kawat, medan magnet yang dihasilkan akan berinteraksi dengan jarum penunjuk. Interaksi ini menyebabkan jarum penunjuk mengalami gaya yang mendorongnya untuk bergerak.
  • Pergerakan Jarum Penunjuk: Berdasarkan arah dan besaran medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada kumparan kawat, jarum penunjuk akan mengalami pergeseran atau rotasi. Jumlah pergeseran atau sudut rotasi jarum penunjuk tergantung pada besar arus listrik yang mengalir melalui kumparan kawat.
  • Pembacaan pada Skala: Pergerakan jarum penunjuk dihubungkan dengan skala yang ada pada galvanometer. Skala ini biasanya terdapat pada bagian depan atau di sekitar jarum penunjuk. Pengguna dapat membaca angka atau tanda pada skala untuk mengetahui besar arus listrik yang diukur.

Aplikasi Galvanometer dalam Pengukuran Listrik

Galvanometer memiliki banyak aplikasi dalam pengukuran listrik, di antaranya:

  • Pengukuran Arus Listrik: Galvanometer digunakan secara luas untuk mengukur arus listrik searah dalam rangkaian listrik. Penggunaannya sangat berguna dalam menentukan besaran arus yang mengalir dalam sirkuit tertentu.
  • Pengukuran Medan Magnet: Galvanometer juga dapat digunakan untuk mendeteksi medan magnet. Saat galvanometer ditempatkan di dekat medan magnet, jarum penunjuk akan bergerak sesuai dengan intensitas medan magnet yang ada.
  • Penggunaan sebagai Ampere meter dan Voltmeter: Dengan menggunakan resistor pengubah (shunt) atau resistor seri, Galvanometer dapat diubah menjadi Ampere meter (pengukur arus) dan voltmeter (pengukur tegangan) yang lebih sensitif dan tepat.