Pengertian Multivibrator Bistabil (Bistable Multivibrator) dan Cara Kerjanya

Pengertian Multivibrator Bistable dan Cara Kerjanya

Pengertian Multivibrator Bistabil (Bistable Multivibrator) dan Cara Kerjanya – Multivibrator Bistabil atau Bistable Multivibrator adalah jenis Multivibrator yang outputnya terdiri dari dua keadaan stabil. Rangkaian Multivibrator Bistabil ini akan beralih dari satu keadaan stabil ke keadaan yang lainnya ketika pulsa pemicu yang sesuai diterapkan. Dengan kata lain, dalam Multivibrator Bistabil ini, satu keadaan stabil dapat dipertahankan hingga sampai diberikannya pulsa atau sinyal pemicu (trigger).

Multivibrator Bistabil ini juga dikenal dengan Flip-flip karena akan berubah ke satu kondisi (flip) ketika diberikan pulsa pemicu dan kemudian kembali ke kondisi awalnya (flop) ketika diberikan pulsa pemicu berikutnya. Kondisi Multivibrator Bistabil ini akan tetap stabil dan tidak akan berubah hingga menerima sinyal pemicu berikutnya.
Baca juga : Pengertian Multivibrator dan Jenis-jenisnya.

Rangkaian Multivibrator Bistabil (Bistable Multivibrator)

Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan rangkaian multivibrator bistabil bias tetap.

Pengertian Multivibrator Bistable dan Cara Kerjanya

Multivibration Bistabil Bias Tetap menggunakan 2 Transistor yang dalam rangkaian diatas kita sebut dengan Q1 dan Q2, output dari masing-masing transistor diberikan ke input transistor lainnya. R1 dan R2 dalam Rangkaian Multivibrator Bistabil ini adalah bagian dari umpan balik (feedback) yang masing-masing dua Resistansi Kolektor RC1 dan RC2 ini adalah sama.

Pada saat diberikan catu daya, kedua transistor akan berubah menjadi konduktor. Karena setiap transistor memiliki variasi dalam pengoperasiannya, salah satu dari kedua transistor yang terhubung ini akan lebih cepat responnya daripada transistor yang lain. Dalam hal ini, sebagai contoh, Q1 terhubung lebih cepat dari Q2 sehingga Q1 diaktifkan terlebih dahulu. Saat Q1 beroperasi, potensial kolektornya mulai menurun. Potensial rendah ini diumpankan ke Basis Transistor Q2 melalui Resistor R2. Karena tegangan rendah yang diberikan ke Q2, maka keadaan konduksi Q2 menjadi turun dan menyebabkan tegangan kolektor pada transistor Q2 menjadi meningkat.

Tegangan yang meningkat ini kemudian diumpankan ke Basis transistor Q1 melalui resistor R1. Potensial ini menempatkan transistor dalam kondisi bias maju. Karena aksi kumulatif ini, Q1 mencapai saturasi dan Q2 mencapai cutoff. Potensial kolektor transistor jenuh Q1 akan menjadi hampir 0 sedangkan potensial kolektor transistor Q2 cut-off mencapai nilai maksimum tegangan suplai yaitu, VCC. Karena Output dari Rangkaian Multivibrator Bistabil ini diambil dari Kolektor Transistor Q2 melalui Cc, maka keadaan stabil pertama yang dicapai pada Multivibrator Bistabil adalah 1.

Sekarang, apabila pulsa pemicu negatif dengan durasi pendek dan pembesaran yang tinggi diberikan ke basis transistor Q2 melalui kapasitor C1. Pulsa pemicu ini menyebabkan pengurangan bias maju yang diberikan ke transistor Q1 sehingga menyebabkan peningkatan Tegangan Kolektor Transistor Q1. Tegangan yang meningkat ini kemudian diberikan ke Basis transistor Q2.

Hal itu menyebabkan sifat konduksi Q2 meningkat dari sebelumnya sehingga mengakibatkan tegangan Kolektor Transistor Q2 menjadi rendah. Tegangan yang rendah ini diumpankan kembali ke basis transistor Q1. Tegangan yang menurun ini menyebabkan sifat konduksi Transistor Q1 berkurang sehingga menghasilkan potensi tinggi pada Kolektor Transistor Q1.

Siklus berturut-turut ini mendorong Q1 ke cutoff dan Q2 ke saturasi sehingga menghasilkan Tegangan rendah pada Kolektor Transistor Q2. Dengan demikian, Keadaan stabil berikutnya yang dicapainya adalah 0 dari Multivibration Bistabil ini.

Untuk mendapatkan transisi dari keadaan stabil saat ini ke keadaan stabil berikutnya, diperlukan pulsa pemicu lainnya.

Keuntungan dari Multivibrator Bistabil

  • Multivibrator Bistabil memiliki kemampuan untuk menyimpan keluaran sebelumnya sampai tidak ada pemicu masukan yang disediakan.
  • Desain Rangkaiannya cukup sederhana (tidak rumit).

Kekurangan Multivibrator Bistabil

  • Memerlukan pulsa pemicu untuk bisa melakukan transisi dari satu keadaan stabil ke yang lain.
  • Multivibrator Bistabil lebih mahal daripada multivibrator astabil dan monostabil.

Aplikasi Multivibrator Bistabil

Multivibrator Bistabil ini banyak digunakan di sirkuit Latch dan Counter (Penghitung). Ini juga digunakan dalam rangkaian Pembagi Frekuensi (frequency divider circuits) dan Perangkat Penyimpanan (storage devices).